Pelantikan dan Halaqah Pemberdayaan Pesantren: PCNU Kota Bekasi Teguhkan Peran Pesantren sebagai Pilar Peradaban

Pelantikan dan Halaqah Pemberdayaan Pesantren: PCNU Kota Bekasi Teguhkan Peran Pesantren sebagai Pilar Peradaban

Bekasi, 11 Mei 2025 — PCNU Kota Bekasi melalui Lembaga Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI NU) menyelenggarakan Pelantikan Pengurus RMI NU Kota Bekasi dan Halaqah Pemberdayaan Pesantren di Bali Room, Hotel Horison Bekasi.

Pelantikan dilakukan langsung oleh Rais Syuriah PCNU Kota Bekasi, KH. Abubakar Rahziz, MA, yang berpesan:

“Terus bergerak, karena di dalam gerakan itu terdapat keberkahan.”

Ketua PCNU Kota Bekasi, H. Ayi Nurdin, S.H.I., M.H., menegaskan bahwa ini merupakan pelantikan kedua RMI NU dengan komposisi pengurus yang berbeda, sebagai bentuk evaluasi dan penguatan kelembagaan.

“Ini warning bagi lembaga yang tidak aktif. Kami ingin semua lembaga hidup dan benar-benar berfungsi,” ujarnya.

Acara dihadiri unsur tanfidziyah, para ketua lembaga, pimpinan banom, serta kiai dan nyai se-Kota Bekasi. Sementara Katib dan Sekretaris PCNU Kota Bekasi berhalangan hadir.

Dalam halaqah yang bertema “Menilik Kiprah Pesantren Sebagai Basis Peradaban dengan Model Pendidikan Genuine Nusantara”, Dr. KH. Basnang Said, S.Ag., M.Ag., menegaskan bahwa ke depan, seluruh pesantren yang terafiliasi dengan NU di Kota Bekasi harus melalui rekomendasi RMI NU jika ingin mengakses program-program pemerintah, khususnya terkait hibah daerah.

“RMI harus menjadi mitra strategis pemerintah. Karena itu, setiap pesantren NU ke depan perlu didampingi oleh RMI dalam pengelolaan dan pengajuan dana hibah berbasis SIPD (Sistem Informasi Pemerintah Daerah),” tegasnya.

Sementara itu, Dra. Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Lc., MA. menyoroti pentingnya menjaga keaslian tradisi pesantren sambil memperkuat tata kelola dan daya saingnya di tengah arus globalisasi.

Ketua RMI NU Kota Bekasi, Nur Fachri Hasani, S.Th.I., S.H., S.Kom., M.H., menyatakan komitmennya untuk menjadikan RMI sebagai simpul pemberdayaan dan sinergi antar-pesantren.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *